Fenomena Gerhana Matahari Cincin Berawal Di Aceh Berakhir Di Kalimantan Timur



Hari ini gerhana matahari cincin sedang berjalan lalu daerah mana saja yang terkena dampaknya yuuk kita simak ulasan dibawah ini.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan mengamati bersama publik di empat lokasi jalur Gerhana Matahari Cincin yang terjadi hari ini, Kamis, 26 Desember 2019. Tempatnya di Lottu dan Pandan (Sumatera Utara), Batam (Kepulauan Riau) dan Singkawang (Kalimantan Barat).

“Gerhana Matahari Cincin akan berlangsung di sebagian Sumatera dan Kalimantan. Waktu puncak Gerhana Matahari Cincin paling awal di Sabang, Aceh pukul 11.55 WIB dan berakhir di Tanjung Redeb, Kalimantan Timur pukul 14.10 WITA,” demikian keterangan Kedeputian Bidang Geofisika BMKG, Rabu, 25 Desember 2019.

Gerhana Matahari Cincin merupakan peristiwa terhalangnya hampir semua bagian tengah piringan Matahari oleh piringan Bulan. Sehingga puncak gerhana, Matahari terlihat dari Bumi seperti cincin.

Fakta menarik dari Gerhana Matahari Cincin 2019 adalah meskipun terjadi di suatu lokasi dapat diprediksi, peristiwa itu tidak berulang di lokasi tersebut. Lama fase puncak Gerhana Matahari Cincin yang terjadi hari ini adalah sekitar 3 menit 40 detik, dengan durasi globalnya 5 jam 35 menit 58 detik.

BMKG di Banda Aceh, Medan, Padang Panjang, Kepahiang, Tanjung Pandan, Kotabumi, Serang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Kepanjen, Denpasar juga menggelar pengamatan bersama di daerahnya. Begitu pun di Mataram, Waingapu, Kupang, Makassar, Gowa, Palu, Manado, Ternate, Ambon, dan Jayapura.

“Masyarakat bisa bergabung untuk ikut menyaksikan peristiwa alam yang menarik tersebut,” kata peneliti astronomi BMKG Rukman Nugraha, 16 Desember 2019.

Menurut Rukman, tim BMKG akan melakukan pengamatan waktu setiap fase gerhana dan kecerlangan langit saat gerhana terjadi. “Selain itu akan diamati juga fenomena geofisika serta meteorologi saat gerhana terjadi,” ujarnya.

Fase Gerhana Matahari Cincin adalah kontak pertama, saat tepi depan Bulan (tepi barat) terlihat tepat menyentuh tepi timur Matahari untuk pertama kalinya. Kontak kedua, saat tepi belakang Bulan (tepi timur) menyentuh tepi timur Matahari sentral (total atau cincin).

Kemudian fase puncak gerhana cincin, Bulan menutupi seluruh Matahari. Setelah itu, akan terjadi kontak ketiga, saat tepi depan Bulan (barat) meninggalkan tepi barat Matahari, mengakhiri gernaha Matahari sentral dan kembalinya gerhana sebagian.

Kontak keempat, saat tepi belakang Bulan (timur) meninggalkan tepi barat Matahari, sehingga Bulan sama sekali tidak lagi menutupi Matahari dan gerhana berakhir.

“Banyak warga dari belahan dunia lain yang ingin menyaksikan Gerhana Matahari Cincin. Tak hanya itu, fenomena ini juga dapat menjadi daya tarik bagi astronom, ilmuwan bidang sains antariksa untuk melakukan pengamatan dan pengukuran seperti apa pengaruh Matahari cincin ke Bumi,” demikian tertulis dalam keterangan pers BMKG.



Sumber : Tempo.co



~ SEMOGA ~ BERMANFAAT ~

Posting Komentar

0 Komentar