Cerpen : Heboh Janda Di Kampung Mwb


Ilustrasi By : 4mrana Chanel

br /> Cerita ini hanya Fiktip belaka

Pagi yang cerah nampak mewarnai dikampung mwb disebuah post ronda yang masih terlihat sepi nampak seorang pemuda bernama Emde sudah bertengger dengan motornya untuk melakukan aktivitas mengojek.

EMDE : "Hemmm!! masih sepi pasti masih pada mengantuk sehabis sahur tapi biarlah nanti juga ramai sendiri".

Tiba-tiba ia dikejutkan dengan kehadiran wanita cantik yang lewat didepannya tanpa memperdulikannya ia yang sedang berdiri seperti kambing congek.

EMDE : "Waaaduuuhh!!..Itukan wanita yang katanya janda dan baru dikampung ini, Cantiknya. Tapi sombong sekali dia mengapa tidak menegur aku yang boleh dikatakan cukup ganteng ini".

EMDE : "Berarti benar kata si Satria seminggu yang lalu bahwa dikampung ini telah ada janda cantik yang begitu woow!! menggoda terbukti saya sudah melihatnya dengan mata kepala saya sendiri, waah! nanti malam saya perlu bertemu dengan si Satria nih untuk menanyakannya lebih detail. Tinggal dimana dan siapa namanya".

Sedang asik tertegun tiba-tiba Emde dikagetkan dengan suara Djaka sahabat ngojeknya yang satu pangkalan dengannya.

DJAKA : "Wooiii pagi-pagi kok luh udah tegang begitu Mde, Seperti habis melihat sesuatu".

EMDE : "Eh luh Jak, telat datang luh tahu nggak gw barusan lihat Janda yang katanya baru tinggal dikampung kita ini lhoo, Orangnya wooww! Nggak kebayang deh Jak".

DJAKA : "Janda yang luh maksud yang minggu lalu diceritakan Satria."

EMDE : "Benar Jak, Dan itu yang membuat Pagi ini aku dibuat tegang. Tapi tak apalah hitung-hitung rezeki orang sholeh".

DJAKA : "Haa rezeki...Emang kau berbuat apa barusan dengan Janda tersebut Mde".

EMDE : "Yaa tidak ada sih Jak, Ia lewat didepanku dan aku langsung terkesima itu yang membuat aku tegang tanpa sepatah kata pun".

DJAKA : Haaahaaaa!!...Cuma begitu doang...Haahaaaa!...Emde-emde, Apa mungkin ente sedang mengigau pagi ini Haaahaaa!!".

EMDE : "Gw serius Jak, Kapan sih gw pernah bohong sama luh".

DJAKA : "Iya gw percaya sama luh Mde, Tetapi masalahnya kenapa kau tak antar ia mau kemana atau apa khe gitu".

EMDE : "Itu dia masalahnya Jak, Gw juga bingung kenapa gw jadi bengong terkesima begitu dan lagian ia juga berkesan sombong lewat saja tanpa perduli sama aku Jak".

DJAKA : "Haaahaaaa!!...Dasar kartu mati luh Mde, Coba seandainya aku uang lebih dulu tiba mungkin Janda itu akan terpesona dengan ketampananku".

EMDE : "Haallaa!, Gayamu Jak jangan ngimpi deh pagi-pagi begini".

Tiba-tiba obrolan mereka berdua dikagetkan oleh seorang penjual sayur yang bernama Knozy.

KNOZY : "Saayuuurrr!!...Yuuurrrr..Sayur..Apa kabar Mas Djaka dan Mas Emde, Sepertinya kalian sedang membicarakan hal serius boleh dong saya tahu, Kan saya sudah termasuk menjadi warga kampung Mwb ini".

EMDE : "Huuuuu! Mau tahu saja kau ini Zy"...

Dan tiba-tiba mak Rini pun muncul hendak membeli sayur.

MAK RINI : "Mas Knozy biasa sayur lodeh lengkap, Oiya apa ada ikan Tongkol"

KNOZY : "Oohh siap mak buat emak selalu ready, Eehh ngomong-ngomong Emde & Djaka Seperti lagi ada sesuatu lho maak!! coba deh perhatikan".

MAK RINI : "Haalllaaa paling urusan wanita lagi, Kalau bukan itu pasti cinta mereka ada yang menolak lagi lagu lama mereka mas Nozy".

KNOZY : "Kita tanya langsung saja yuuk mak"

Lalu keduanya berbarengan menanyakan kepada Emde & Djaka

MAK RINI : "Hee kalian berdua pagi-pagi sedang ngerumpiin apa sih sampai pada sumeringah begitu. Ingat ini bulan puasa lho".

KNOZY : "Iya nih bagi-bagilah kalau lagi senang"

DJAKA : Ini lho mak biasa si Emde barusan baru bertemu Janda, Yang katanya baru tinggal dikampung kita ini".

EMDE : "Iyaa betul mak, Suer saya tidak bohong barusan ia lewat dihadapan saya".

MAK RINI : "Sudah kuduga apa lagi yang kalian ributkan kalau bukan Janda yaa istri orang".

KNOZY : "Wuuaahaaaa!! so pasti itu mak, Keduanya memang seperti itu Jiiaahaaa!!".

EMDE : "Huss! kalian berdua ini"..

Tiba-tiba muncul Amrana & Indra hidayat berboncengan dengan motor. Keduanya dikenal sebagai toko masyarakat dikampung Mwb.

AMRANA : Heeee ada apa ini, Rame banget apa ada yang kemalingan rumahnya"

EMDE : "Eeehh pak Nana & mas Indra...Selamat pagi pak"

DJAKA : "Pagi juga pak Nana & pak Indra".

MAK RINI : "Tuh pak, Mereka pagi-pagi sudah sibuk ngeributin Janda yang katanya baru dikampung ini".

AMRANA : "Haaadeeecchh!! kalian ini cepat banget yaa kalau gosipin Janda, Yaa memang saya juga pernah dengar dari Satria. Mungkin gara-gara beliau kampung kita dilanda demam Janda. Masalahnya benar atau tidaknya kalian harus cari kebenarannya dahulu".

KNOZY : "Setubuh itu..Eehh maaf Setuju maksudku".

EMDE : "Yaa awal mula memang saya tidak percaya pak tetapi barusan saya melihatnya dengan mata kepala saya sendiri pak. Dan saya hafal betul penghuni kampung kita ini. Dan cuma ia yang masing asing. Dan saya yakin 100% itu Janda baru yang dimaksud Satria pak".

AMRANA : "Emang ente tahu itu janda tinggal dimana dan sudah izin sama pak Rt apa belum, Kalau memang ia tinggal dikampung kita".

DJAKA : "Betul itu pak Nana, Masalahnya dia itu tinggal dimana posisi rumahnya dan apakah dia seorang diri tinggal dikampung kita ini"...

Ke enam orang tersebut nampak tegang dan bingung.

INDRA HIDAYAT : "Maaf bukannya saya tidak suka dengan pembicaraan ini, Akan lebih baik dibulan puasa ini kita cari yang lebih bermanfaat ketimbang membicarakan hal-hal yang ujung-ujungnya akan menyebabkan puasa kita sia-sia..Sudah hampir jam 9 pak nana sebaiknya kita berangkat sekarang".

AMRANA : "Baik pak Indra...Ok kalian dengar tuh tadi penjelasan pak Indra.. ketimbang kalian memikirkan sesuatu yang belum tentu kebenarannya lebih baik cari yang bermanfaat ok saya berangkat dulu".

Lalu semuanya kompak membubarkan diri. Begitu pun dengan Emde & Djaka ia meninggalkan post untuk berkeliling mencari penumpang ojeknya.


~~~💓💓💓💓💓💓~~~


Malam mulai menyelimuti kampung Mwb dan sehabis bubaran tarawih kampung itu nampak sepi. Disebuah post ronda nampak sepasang pria & wanita sedang terlibat percakapan serius.

LISA NEL : "Abang Indra sebenarnya aku risih berada disini lebih baik kita kerumah abang saja deh. Jujur bang aku tidak enak selama disini belum lapor ke pak Rt. Ditambah aku sering jadi bahan obrolan warga kampung sini bang"

INDRA HIDAYAT : "Kau tak perlu khawatir Lis, Aku sudah tahu stuasi kampung sini dan sudah lama tinggal disini. Masalah lapor ke pak Rt itu urusan gampang biar nanti aku yang mengurusnya kau tenang saja, Sekali-kali kita jangan dirumah terus biar nggak bosan begitu".

LISA NEL : "Masalah aku yang risih, Terkecuali kalau abang Indra sudah buat laporan ke Rt bahwa aku ingin tinggal dikampung ini sementara. Dan kalau ada gosip yang tidak mengenakan abang juga yang repot. Kita pulang saja bang".

INDRA HIDAYAT : "Haadeechh! Lisa-lisa. Ayolah kalau memang kau ingin pulang kerumah".

Lalu keduanya segera meninggalkan post ronda tersebut untuk menuju pulang. Tanpa mereka sadari percakapannya telah dikuntit oleh seseorang dari balik rerimbunan pohon.

SATRIA : "Heemm! tidak sia-sia aku pulang malam, Oohh ternyata Janda itu selama ini tinggal dirumah pak Indra.? Huuffss! tokoh masyarakat suueee!!. Haaahaaa!! kena luh sekarang sama gw dan rekaman percakapan ini biar bisa jadi bukti ke warga kampung Mwb Haahaaa!! Awas kau Pak Indra tunggu tanggal mainnya."

Disuatu sore Emde & Djaka sedang beristirahat di post Ronda tempat dimana ia mangkal, Dan keduanya kembali dikejutkan oleh kehadiran wanita yang selalu digosipkan Janda dikampung tersebut.

EMDE : "Jak coba tuh kau lihat siapa yang barusan lewat. Itu yang aku maksud"

DJAKA : "Woooww!! luar biasa...Waah-wah jadi kepingin kenalan aku ini. Tetapi gimana yaa ini kan bulan puasa. Bisa-bisa kita yang kena gosip Yaa Mde".

EMDE : "Itu dia masalahnya Jak, Tetapi yang buat aku curiga kenapa dia acuh terus yaa sebagai warga baru pasti ada apa-apanya dan saya jadi curiga Jak"

DJAKA : "Benar juga yaa dan kita tidak pernah tahu ia tinggal dimana. Termasuk warga kampung sini apakah pak Rt tahu yaa.?"

EMDE : "Aku ada ide Jak gimana kalau kita tanya pak Rt mungkin dia bisa memberi jawabannya. Dan awalnya dikampung ini ada Janda cantik dari si Satria, Sepertinya aku mulai curiga juga sama dia Jak".

DJAKA : "Iyaa ya, Hemm benar juga usulmu lebih baik kita tanya pak Rt sesudah itu kita cari si Satria. Dan kalau pak rt tidak tahu ada warga baru dikampung ini berarti Si Satrialah dalang semua ini".

EMDE : "Setuju Jak ok malam nanti sesudah kita tarawih kita kerumah pak Rt dan setelah itu kita demo siSatria, Aku pun sama seperti dirimu Jak pasti si Satria dalang semua ini. Jangan lupa kau ajak mak Rini pak Nana sebagai saksi".

DJAKA : "Ok Malam nanti kita memang harus bergerak".

Malam harinya apa yang telah direncanakan Emde dan Djaka berjalan mulus. Setelan ia kerumah pak Rt dan membuat pak Rt tambah bingung akhirnya Emde memutuskan untuk demo kerumah Satria.

EMDE : "Wooii Satriiaa keluar kau jangan coba sembunyi dari kami".

DJAKA : "Betul keluarlah kau Satria".

KANG ERBETE ( RT) : "Apa kalian yakin Satria yang menyembunyikan Janda Rumahnya tanpa ada laporan kesaya sebagai rt".

EMDE : "Saya yakin pak Rt sebab awal berita ini terjadi dari beliau".

DJAKA : "Dan gelagat sang Janda pun begitu aneh ia tak mau tegur sapa dengan warga dikampung ini"

MAK RINI : "Oalah pie ini pak Rt".

KANG ERBETE (RT) : "Tenang-tenang kalian tidak usah bernafsu biar saya yang menegurnya...Satriiaa coba kau keluarlah".

AMRANA : "Sekalian kita geledah saja rumahnya".

Tiba-tiba pintu rumah Satria pun terbuka.

SATRIA : "Lhooo!!..Ini ada apa ramai-ramai kerumah saya tumben. Maaf pak rt saya habis mandi jadi agak telat membuka pintunya".

EMDE : "Haallla sudah jangan banyak bersandiwara jujur saja dimana Janda itu kau sembunyikan Satria".

SATRIA : "Lhoo saya tidak mengerti sebenarnya ada apa sih, Dan Janda yang mana yang aku sembunyikan".

DJAKA : "Kita geledah saja rumahnya sekarang".

AMRANA : "Betul itu lanjut"

SATRIA : "Wooyyy! Sabar dulu wooyy!!.."

KANG ERBETE (RT) : "Sabar-sabar teenaangg!!..Satria apa benar kau menyembunyikan seorang Janda dirumahmu tanpa ada laporan kesaya sebagai rt dikampung ini"..

SATRIA : "Apaa..Janda...Haaahaaaa..Haaahaaaa!!..Heem saya mengerti sekarang pasti Janda yang bernama Lisa itu...Haaahaaaa sudah saya duga pasti si Emde bisul kuper menuduh saya yang tidak-tidak".

MAK RINI : "Lantas sekarang dimana sang Janda itu Satria".

SATRIA : "Tenang-tenang mending sekarang ente semua saksikan rekaman saya berikut. Serta photo-photo yang ada".

Setelah menyaksikan rekaman Video serta photo-photo dari Satria, Semua pendemo dan pak rt menjadi tegang dan kesal.

"Waahh-waah tidak kusangka ternyata...Dan."

MAK RINI : "Ollaahh!...Tak kusangka toko masyarakat kita yang bernama Indra hidayat berkelakuan seperti ini, Waah ketiwasan nih pak rt kita".

SATRIA : "Betul itu mak malam ini juga kita demo kerumah tokoh masyarakat sialan itu. Ok kita bergerak sekarang dan kau Emde kau pemimpin demonya".

EMDE : "Iyaa ok tapi kau jangan jewer-jewer telingaku seperti ini Satria, Ok aku minta maaf sudah menuduhmu yang tidak-tidak".

"Betul Satria kami minta maaf semua".

Akhirnya rombongan itu berbondong-bondong menuju tempat yang dimaksud Satria. Dan ditengah jalan rombongan itu sempa berpapasan dengan Knozy. Ia pun bingung dan langsung bertanya.

KNOZY : "Lhooo ini ada apa kok seperti ada sesuatu yang berbeda".

SATRIA : "Sudah kau jangan banyak tanya Nozy, Ikut saja ada acara makan-makan".

KNOZY : "Benar toh pak Rt....Pak rt pun hanya mengangguk.

KNOZY : "Jiiiaaahaaahaaa!!..Urusan perut pasti saya ikuutt!!".

Akhirnya Knozy pun ikut juga di barisan paling akhir. Meski ia tidak tahu akan dibawa kemana. Tidak berselang lama mereka pun sampai kerumah toko masyarakat kampung Mwb yang bernama Indra Hidayat.

SATRIA : "Tuh lihat mereka sedang asik berduaan".

EMDE : "Waah benar kau Sat... pak rt ini tidak bisa didiamkan hai pak Indra ternyata selama ini kelakuan anda tidak sesuai dengan kenyataan".

INDRA HIDAYAT : "Pak Emde saya harap ada punya sopan santun untuk masuk kerumah orang".

EMDE : "Aaahh sudahlah jangan banyak basa-basi diluar orang sudah banyak untuk mendemo kalian berdua".

Indra & Lisa nampak panik, Terlebih orang-orang diluar sudah merangsek masuk kerumahnya.

"Kita arak saja keliling kampung seru para warga pendemo yang terus berteriak-teriak".

KANG ERBETE (RT) : "Tak kusangka ternyata kau sudah keterlaluan pak Indra."......Namun pak Indra hanya tertunduk diam.

SATRIA : "Huufffs tokoh masyarakat gemblung sudah seret saja ia keluar biar orang pada tahu siapa dia sesungguhnya".

DJAKA : "Betul-betul tokoh masyarakat harusnya mengayomi lhoo ini wong edan!!".

AMRANA : "Sial dangkalan luh Ndra tak kusangka luh bisa seperti ini".

KANG ERBETE (RT) : "Tenang-tenang sebaiknya kita tanya pak Indra secara detail dan setelah itu kita selesaikan secara kekeluargaan".

LISA NEL : "Maafkan saya pak rt bukannya saya tidak ingin melapor. Tetapi abang Indralah yang melarang saya untuk melapor sebagai warga baru karena ia sendiri tokoh masyarakat disini, Saya pun dilarang bergaul dengan warga kampung sini".

MAK RINI : "Terlalu kau pak Indra.. Ok Lisa sekarang sebaiknya kau tinggal di kontrakan saya saja, Setelah itu kau buat laporan ke pak rt"

Lisa pun mengangguk kemudian menghampiri mak Rini.

MAK RINI : "Pak Rt biar Lisa saya amankan dahulu dan pak rt silahkan urus pak Indra dulu".

KANG ERBETE (RT) : "Baiklah mak Rini silahkan".

Melihat Lisa dibawa mak Rini tampak Djaka dan Emde hendak mengikutinya namun langkahnya dihalangi oleh Satria.

SATRIA : "Heee!!..Luh berdua pada mau ngapain ngikuti mak Rini? Urus tuh kecoa kampung yang sudah mengerami Janda selama berminggu-minggu".

DJAKA & EMDE : "Huufffss sial luh Sat"....Keduanya berbarengan.

KNOZY : "Jiiiaahaaaa!!...Makan-makan yang bikin panik dan tanpa piknik yang ada cuma makan omelan....Jiiaaaahaaaa!! Ketipu saya. Lebaik ikut mak Rini aahhh!"....Akhirnya Knozy berlari meninggalkan para pendemo & menyusul mak Rini.

Sedangkan Djaka, Emde & Satria membawa Pak indra kerumah pak rt untuk menyelesaikan kesalah pahaman yang terjadi secara detail & kekeluargaan. Lalu setelah pak Indra hidayat dibawa menuju kerumah pak rt. Nampak seseorang mengikutinya dan langsung bertanya pada Satria.

AGUS SARILAH : "Maaf pak Satria ini ada apa yang rame-rame saya jadi binggung soalnya saya baru pulang kerja terjebak para pendemo dikantor BAWASLU & KPU hingga malam ini saya baru sampai"

SATRIA : "Oohh! biasa pak Agus hampir sama seperti yang pak Agus bilang, Bapak pulang malam karena terjebak demo BAWASLU & KPU. Sedang disini barusan terjadi demo untuk orang yang sering mengerami Janda yaa hampir sama serunya pak Agus".

Agus pun nampak geleng-geleng dan tersenyum. Lalu keduanya berjalan beriringan menyusul para pendemo yang membawa pak Indra kerumah pak rt.



~~ TAMAT ~~

Posting Komentar

0 Komentar